Cinta Renjana
http://digestive.niddk.nih.gov/ddiseases/pubs/livertransplant_ez/images/AfterSurgery.jpg

Tidak ada seorangpun menginginkan tubuhnya dibedah dan di othak-athik oleh dokter.
Tapi kalau sudah dihadapkan suatu pilihan yang harus memilih di bedah (dioperasi) ya apa boleh buat. Walau pertimbangan harus benar-benar matang dan tidak cukup sekali dua kali.

Meja operasi ibaratnya suatu kendaraan yang sudah sampai dipintu akherat.
Pasien tegang, dokter tegang, keluarga cemas dan semua harus konsentrasi jangan sampai ada yang mengganggu.
Pasca operasi masih harus menunggu reaksi positif atau negatif. Begitu periode gawat sudah terlampaui dengan selamat, yah............... Thanks God.

Penulis pernah mengalami kecelakaan yang berakibat hati sobek sepanjang 3 cm.
Singkat cerita, harus diadakan tindakan medis segera. Tanpa persetujuan keluarga harus secepatnya dilakukan. Sehingga dengan penuh keyakinan dan berjanji dengan sadar menyetujui diadakan tindakan operasi apapun yang terjadi tidak akan menuntut pihak dokter bedah beserta team dan juga fihak rumah sakit. Maka saya tanda tangani surat perjajian tersebut.


Selesai operasi, selang beberapa saat saya merasa hidung ini gatal dan secara refleks harus "BERSIN" atau wahing (bhs Jawa)


Wuadoooh.... perut rasanya sakit banget seolah bekas jahitan robek.
Sampai kalau saya merasa akan bersin ketakutan dan cemas sekali.
Nah .... waktu itulah saya berusaha mencegah bersin dengan cara saya yang tidak pernah diajari oleh suster/perawat maupun dokter.
Saat mau bersin saya menahan nafas sekuat tenaga dan menelan ludah untuk mencegah bersin, dan hasilnya saya tidak jadi bersin. Yaaah .... leganya bukan main. Terima kasih Tuhan.


Semoga pengalaman pribadi ini bisa di bagikan untuk para pembaca blog ini.




Terima kasih untuk para sahabatku yang sangat tulus menolongku.
Salam untuk Mas Mulyadi Gajah Mada, wartawan di Semarang.
Temanku Dugu Haryono Gamping Jogya. Br Yos Nicholay Berkemeyer Don Bosko Semarang. Seorang Bruder dan teman sekolah IPT Karang Panas Semarang, yang semuanya menjadi pendonor darah.
Demikian pula mendiang istriku tercinta serta semua yang menolong saya yang tidak dapat saya sebut satu persatu. Terima kasih Tuhan Memberkati budi baik Anda sekalian. Amin.





0 Responses

Posting Komentar